JAKARTA - Perdagangan saham di Australia menutup tahun 2025 dengan pergerakan yang relatif tenang.
Di tengah suasana liburan akhir tahun dan volume transaksi yang menipis, pasar bergerak datar karena penguatan saham-saham tambang mampu menahan tekanan dari sektor keuangan berbobot besar.
Kondisi ini mencerminkan keseimbangan sentimen investor menjelang pergantian tahun. Di satu sisi, optimisme terhadap komoditas masih terjaga, sementara di sisi lain, kehati-hatian tetap muncul akibat dinamika kebijakan moneter global dan domestik.
Indeks bergerak stabil di akhir tahun
Pada sesi perdagangan Rabu pagi waktu setempat, 31 Desember 2025, indeks acuan S&P/ASX 200 diperdagangkan di level 8.720,20. Posisi ini menandai pergerakan yang cenderung datar setelah indeks tersebut mencatat penurunan selama tiga hari berturut-turut sebelumnya.
Meski bergerak stabil di hari terakhir, kinerja tahunan indeks tetap solid. Sepanjang 2025, S&P/ASX 200 berada di jalur kenaikan tahunan sekitar 6,9 persen, memperpanjang tren positif yang sudah berlangsung selama tiga tahun berturut-turut.
Stabilitas ini menunjukkan pasar saham Australia mampu menjaga momentum meski menghadapi berbagai tantangan eksternal, termasuk ketidakpastian global dan fluktuasi harga aset keuangan internasional.
Saham tambang menjadi penopang utama
Sektor pertambangan kembali menjadi penopang utama pergerakan pasar. Saham-saham tambang tercatat naik sekitar 0,5 persen, didorong oleh penguatan harga tembaga di pasar global.
Kenaikan harga tembaga dipicu oleh aksi pembelian spekulatif dan meningkatnya sentimen risk-on di kalangan investor. Permintaan terhadap logam industri ini tetap kuat, seiring ekspektasi pemulihan aktivitas ekonomi global.
Sub-indeks pertambangan bahkan menuju penutupan tahunan terbaiknya dalam sembilan tahun terakhir. Sepanjang 2025, sub-indeks ini telah melonjak lebih dari 38 persen, ditopang oleh permintaan kuat terhadap bijih besi dan tembaga sepanjang tahun.
Kinerja emiten besar pertambangan
Penguatan sektor pertambangan tercermin dari pergerakan emiten-emiten besar. Saham Rio Tinto, BHP, dan Fortescue masing-masing mencatat kenaikan di kisaran 0,3 persen hingga 1,1 persen pada sesi tersebut.
Pergerakan positif ini menegaskan peran strategis perusahaan tambang besar dalam menjaga stabilitas indeks Australia. Ketika sektor lain mengalami tekanan, saham-saham berbasis komoditas mampu memberikan penyeimbang.
Optimisme terhadap sektor ini juga didukung oleh prospek jangka menengah yang masih cerah. Permintaan global terhadap bahan baku industri diperkirakan tetap tinggi, seiring kebutuhan infrastruktur dan transisi energi di berbagai negara.
Sektor keuangan menahan laju pasar
Berbanding terbalik dengan pertambangan, sektor perbankan justru mengalami tekanan ringan. Sub-indeks keuangan turun tipis sekitar 0,2 persen pada perdagangan hari itu.
Saham Commonwealth Bank of Australia tercatat melemah sekitar 0,1 persen, mencerminkan sikap hati-hati investor terhadap sektor keuangan. Meski demikian, secara tahunan sektor ini masih berada di jalur kenaikan untuk tahun ketiga berturut-turut.
Tekanan ringan pada saham perbankan tidak lepas dari kekhawatiran terkait arah suku bunga dan kondisi likuiditas ke depan. Investor cenderung menunggu sinyal yang lebih jelas sebelum meningkatkan eksposur di sektor ini.
Sentimen global dan kebijakan moneter
Dari luar negeri, sentimen pasar turut dipengaruhi oleh risalah pertemuan Federal Reserve Amerika Serikat bulan Desember. Risalah tersebut menunjukkan bahwa bank sentral AS hanya mengambil keputusan pelonggaran kebijakan setelah melalui perdebatan panjang mengenai risiko ekonomi yang dihadapi.
Sinyal kehati-hatian dari The Fed ini membuat investor global tetap waspada. Arah kebijakan moneter AS masih menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi pergerakan pasar keuangan dunia, termasuk Australia.
Di dalam negeri, Reserve Bank of Australia juga menegaskan kembali sikap hawkish dalam risalah rapat Desember pekan lalu. Bank sentral memperingatkan bahwa langkah kebijakan berikutnya berpotensi berupa kenaikan suku bunga, setelah sebelumnya memangkas suku bunga sebanyak tiga kali sepanjang 2025.
Pernyataan ini membuat pelaku pasar menimbang kembali prospek sektor-sektor sensitif terhadap suku bunga, terutama perbankan dan properti.
Emas bersinar di tengah ketidakpastian
Selain tembaga dan bijih besi, emas juga mencatatkan kinerja positif. Saham perusahaan tambang emas naik sekitar 0,3 persen, seiring penguatan harga logam mulia di pasar global.
Harga emas batangan diperkirakan akan mencatat lonjakan tahunan terbesar dalam lebih dari empat dekade. Kenaikan ini didorong oleh penurunan suku bunga global dan meningkatnya ketegangan geopolitik yang mendorong permintaan aset safe haven.
Evolution Mining dan Northern Star Resources masing-masing mencatat kenaikan saham sekitar 1,2 persen dan 0,7 persen. Kinerja ini mencerminkan tingginya minat investor terhadap saham-saham terkait emas.
Sub-indeks emas bahkan menuju lonjakan tahunan rekor lebih dari 120 persen. Permintaan safe haven yang kuat membuat saham-saham emas menjadi salah satu bintang pasar sepanjang 2025.
Pergerakan regional Selandia Baru
Di kawasan Pasifik, pasar saham Selandia Baru juga menunjukkan pergerakan positif. Indeks acuan S&P/NZX 50 naik sekitar 0,1 persen ke level 13.558,03 poin pada sesi yang sama.
Kinerja ini menempatkan indeks tersebut pada jalur kenaikan tahunan ketiga berturut-turut. Stabilitas pasar Selandia Baru mencerminkan sentimen regional yang relatif terjaga menjelang akhir tahun.
Secara keseluruhan, pergerakan bursa Australia yang datar di penghujung 2025 menggambarkan keseimbangan antara optimisme sektor komoditas dan kehati-hatian terhadap kebijakan moneter. Dengan fondasi tersebut, pasar memasuki tahun baru dengan kombinasi harapan dan kewaspadaan yang seimbang.