JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Pada akhir 2025, perusahaan menyelenggarakan dua inisiatif utama, yakni bantuan fasilitas usaha bagi pelaku UMKM dan pemberangkatan umrah untuk masyarakat kurang mampu.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat perekonomian lokal, Mirae Asset memberikan tenda, meja, dan kursi kepada enam pelaku UMKM di area OE Mangga Dua. Para penerima bantuan meliputi pedagang bakmi, soto, kopi, sate, nasi goreng, dan durian untuk meningkatkan kenyamanan serta kelancaran operasional usaha mereka.
“Melalui program CSR ini, kami ingin memberikan dampak positif khususnya bagi pelaku UMKM yang memiliki peran penting dalam perekonomian lokal,” ujar Mr Jisang Yoo, perwakilan manajemen Mirae Asset. Ia menambahkan bahwa donasi Odd-Lot dari nasabah turut menjadi bagian penting dalam mendukung keberlanjutan usaha mereka.
Dengan melibatkan donasi Odd-Lot, Mirae Asset menunjukkan bahwa partisipasi investor dapat menghadirkan dampak sosial nyata bagi komunitas. Program ini berasal dari dana donasi Odd-Lot yang dihimpun dari para nasabah sebagai bentuk kolaborasi sosial antara perusahaan dan investor.
Odd-Lot sendiri merupakan kepemilikan saham di bawah satu lot atau kurang dari 100 lembar, yang tidak dapat diperdagangkan di pasar reguler. Investor dapat mendonasikan saham Odd-Lot mereka melalui program CSR Mirae Asset, yang kemudian dikonversi menjadi dana sosial.
Ratna Ekawati, Head of Human Capital Mirae Asset, mengatakan bahwa dana tersebut disalurkan untuk kegiatan sosial, kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, dan program bermanfaat lainnya. Setiap tahun, program ini memberi kesempatan bagi investor untuk berkontribusi langsung terhadap masyarakat.
Pemberangkatan Umrah: Investasi Sosial dan Keagamaan Bersama PT IIM
Selain dukungan UMKM, Mirae Asset juga memberangkatkan masyarakat kurang mampu yang berkontribusi sosial ke Tanah Suci Makkah. Kerja sama dengan PT Insight Investments Management (PT IIM) menjadi fondasi program ini, yang telah berlangsung selama beberapa tahun.
Pada Desember 2025, lima masyarakat dhuafa berhasil diberangkatkan ke Tanah Suci pada 10–18 Desember 2025. Penerima manfaat berasal dari berbagai latar belakang, seperti guru ngaji, marbot masjid, buruh, dan office boy.
Seleksi jemaah dilakukan secara ketat sesuai ketentuan yang berlaku. Hal ini memastikan program berjalan adil, transparan, dan tepat sasaran, memberikan kesempatan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan.
Camar Remoa, Direktur PT IIM, berharap kolaborasi ini dapat berkelanjutan melalui dana infaq Reksa Dana Insight Haji (I-Hajj Syariah Fund). Dana ini merupakan bagian dari produk reksa dana syariah yang tidak hanya memberikan imbal hasil bagi investor tetapi juga dampak sosial dan keagamaan.
I-Hajj Syariah Fund pertama kali dijual oleh PT IIM pada tahun 2005. Produk ini bertujuan mengubah investasi menjadi kontribusi sosial, selaras dengan tagline “Transforming Investments into Social Impact.”
Hingga Oktober 2025, program ini telah memberangkatkan 1.169 jemaah dengan total dana infaq Rp 43,5 miliar. Pemberangkatan Desember 2025 menambah 90 jemaah, sehingga total peserta menjadi 1.259 orang sejak awal program, termasuk 349 jemaah pada tahun 2025.
Pendanaan berasal dari dana infaq yang disisihkan dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana I-Hajj Syariah per tahun. Sebagai produk reksa dana pendapatan tetap syariah yang berinvestasi pada sukuk berdurasi pendek–menengah, produk ini menawarkan imbal hasil moderat dengan risiko terukur.
Program ini sekaligus menunjukkan bahwa investasi syariah dapat memberikan manfaat finansial dan sosial secara bersamaan. Dengan begitu, nasabah tidak hanya memperoleh keuntungan ekonomi tetapi juga berkontribusi bagi masyarakat.
Kolaborasi Sosial: Menciptakan Dampak Berkelanjutan
Melalui kedua program ini, Mirae Asset menegaskan komitmennya untuk menghadirkan dampak sosial nyata dan berkelanjutan. Dukungan terhadap UMKM dan pemberangkatan umrah bagi masyarakat dhuafa mencerminkan nilai perusahaan yang mengedepankan kontribusi positif bagi komunitas.
Bantuan fasilitas usaha bagi UMKM langsung meningkatkan kenyamanan dan operasional para pedagang. Sementara program umrah memberikan kesempatan bagi masyarakat yang berkontribusi sosial namun kurang mampu untuk menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Melibatkan donasi Odd-Lot dari nasabah memperkuat kolaborasi antara investor dan perusahaan dalam menciptakan nilai sosial. Hal ini sekaligus menegaskan peran investor dalam memberikan dampak nyata bagi masyarakat secara langsung.
Selain itu, investasi melalui I-Hajj Syariah Fund menunjukkan bagaimana produk keuangan syariah dapat memberikan manfaat ganda. Nasabah memperoleh hasil finansial sekaligus mendukung kegiatan sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi komunitas.
Ratna Ekawati menekankan pentingnya keberlanjutan program ini. Mirae Asset berupaya memastikan setiap dana yang terkumpul dari investor dikelola secara transparan dan digunakan untuk kegiatan yang benar-benar berdampak.
Camar Remoa menambahkan, program pemberangkatan umrah menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara perusahaan dan investor dapat memperkuat nilai sosial dan spiritual. Kegiatan ini juga mendorong kesadaran bahwa investasi tidak hanya soal keuntungan, tetapi juga kontribusi bagi masyarakat.
Dukungan terhadap UMKM dan pemberangkatan umrah menunjukkan komitmen Mirae Asset dalam memperluas dampak sosial. Kedua program ini dirancang untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal, dan mendukung kegiatan sosial keagamaan.
Dengan fokus pada keberlanjutan, Mirae Asset berharap setiap inisiatif CSR dapat menjadi teladan bagi perusahaan lain. Pendekatan ini menegaskan peran perusahaan sebagai institusi yang tidak hanya mengutamakan keuntungan, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat.